Inspirasi : Seekor Gajah dan Katak - Arnisa Griya Muslim

Latest

Minggu, 09 April 2017

Inspirasi : Seekor Gajah dan Katak

Diceritakan di sebuah hutan ada seekor kuda bertemu seekor gajah, sang kuda langsung menyapa.

Kuda: “Halo badak, selamat pagi.”
Gajah: “Lho, saya bukan badak, saya gajah!”
Kuda: “Tapi banyak binatang di hutan ini menganggap kamu badak”
Gajah: “Saya gajah, bukan badak. Dari dulu gajah sampai sekarang”
Kemudian ada seekor kelinci lewat, juga menyapa sang gajah
Kelinci: “Halo badak, sedang apa kamu?”
Gajah: “Hey … saya bukan badak, saya gajah!
Kuda: “Sudahlah tidak usah membela diri, banyak binatang mengatakan kamu itu badak.”
Gajah: “Bukan membela diri, karena saya memang gajah … ”
Kuda: “Ah…. akui saja kalau kamu badak … tidak usah membabi buta membela diri.”
Gajah: “Terserah semua binatang menganggap saya badak, sebenarnya saya adalah gajah dan tetap seekor gajah sampai kapan pun. Bagaimana saya mengakui saya seekor badak, padahal bukan badak. Kadang aneh tuntutan para binatang itu.”

Hikmah

Kadang, dalam kehidupan sehari-hari ada kata-kata yang melemahkan kita. Kita dianggap tidak mampu. Namun yakinlah bahwa itu bukan sejatinya. Itu baru anggapan orang. Sejatinya Anda adalah mahluq mulia yang dianugrahi potensi luar biasa dahsyat. Jangan pedulikan dengan perkataan orang yang menganggap Anda tidak mampu.

Ah Kamu Tidak Bisa Berubah!

Dua kata: “Lawan dan buktikan!”
Lawan saat seseorang mengatakan Anda tidak bisa berubah. Selama masih ada umur, artinya masih ada kesempatan untuk menjadi lebih baik. Ingat, itu hanya anggapan orang untuk melemahkan Anda. Semua orang bisa berubah, jika dia mau berubah. Jika tidak bisa, kuncinya tetap kemauan. Meski pun Anda tidak bisa berubah, jika ada kemauan Anda akan belajar untuk berubah.
Buktikan kalau Anda bisa berubah. Jadikan sebagai cambuk positif untuk berubah ke arah yang lebih baik. Tidak ada kata terlambat selama hayat di kandung badan. Mulailah berubah saat ini juga.
Dari mana mulai berubah? Silahkan baca: Cara Berubah Itu Mulai Dari Diri Sendiri

Kamu Tidak Akan Bisa!

Kuncinya adalah itu adalah anggapan orang lain. Apakah Anda bisa atau tidak bisa? Andalah yang menentukan. Jika ANDA berpikir tidak bisa, maka Anda tidak akan pernah bisa. Jika ANDA berpikir bisa, insya Allah Anda akan bisa. Jadi, kuncinya bukan pada apa yang dikatakan oleh orang lain, namun ANDA lah kuncinya.
Anggapan tidak selamanya benar, bahkan sangat besar kemungkinan salah. Lagi pula itu adalah anggapan orang lain. Sebab keyakinan Anda sendirilah yang menentukan, tidak peduli bagaimana anggapan dari orang lain. Jangan biarkan, anggapan orang lain menghancurkan diri Anda.
Jangan Biarkan Orang Lain Merendahkanmu
Maksud saya, bukan berarti langsung memarahi atau memukul orang yang merendahkan Anda. Bukan itu! Namun jangan biarkan diri Anda mengikuti apa yang mereka katakan. Meski pun mereka merendahkan Anda, JANGAN pernah merasa rendah.  Allah saja tidak merendahkan manusia, kita sangat dimuliakan oleh Allah, kita diberikan potensi dahsyat oleh Allah, lalu mengapa harus mendengar ucapan manusia yang merendahkan Anda?
Mungkin Anda pernah gagal dalam karir, bisnis, pendidikan, atau rumah tangga. Itu adalah kegagalan, namun tidak mencerminkan diri Anda seutuhnya. Anda bukan orang gagal, hanya pernah gagal. Semua orang juga pernah gagal. Anda masih bisa berhasil jika mau mengambil hikmah dan mencoba lagi. Kegagalan akan terus bersama Anda jika Anda merasa menjadi orang gagal dan menyerah.
Mungkin Anda pernah melakukan kesalahan. Semua orang juga. Anda bukanlah orang salah, hanya pernah melakukan kesalahan. Jika kesalahan itu sebuah dosa, maka bertobalah. Kemudian tekadkan diri Anda menjadi lebih baik lagi.
Fakta Anda melakukan kegagalan dan kesalahan. Namun saat orang menganggap Anda rendah, itu hanya asumsi atau opini yang belum tentu benar. Anda harus memahami apa bedanya fakta dan asumsi. 

Penutup

Sebagai penutup, saya kutipkan sebuah cerita lagi tentang seekor katak yang tuli.
Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil, yang berlomba-lomba.
Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlombaan dan memberikan semangat kepada para peserta…
Perlombaan pun dimulai…Secara jujur:
Tak satupun penonton benar-benar percaya bahwa katak-katak kecil akan bisa berhasil mencapai puncak menara.
Terdengar ada yang berkata:
“Oh, jalannya terlalu susahhhhh!! Mereka TIDAK AKAN BISA sampai ke puncak.”
atau:
“Tidak ada kesempatan untuk berhasil…Menaranya terlalu tinggi…!! Katak-Katak kecil mulai berjatuhan satu persatu. Kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi…dan semakin tinggi..
Penonton terus bersorak
“Terlalu susah..!!! Tak seekor pun yang akan berhasi..l!!!”
Lebih banyak lagi katak kecil yang lelah dan menyerah…
Tapi ada SATU yang tetap melangkah hingga semakin tinggi dan tinggi…
Dia tak kenal menyerah kalah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali seekor katak kecil yang begitu berusaha keras dan menjadi satu-satunya yang BERHASIL sampai KE PUNCAK!
SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini bisa melakukannya?
Seekor peserta bertanya bagaimana cara katak yang berhasil itu mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan? Ternyata… Katak yang menjadi pemenang itu TULI.
Nasihat dari cerita ini adalah:
Jangan sekali kali mendengar kata orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis…
karena mereka akan mengambil sebahagian besar mimpi kita dan menjauhkannya dari kita.
Selalu ingat kata-kata bertuah yang ada.
Karena segala sesuatu yang kita dengar dan kita baca akan mempengaruhi perilaku kita! Karena itu:
Selalu tetap….POSITIVE! Dan yang terpenting:
Bersikap TULI jika ada orang mengatakan bahwa KITA tidak bisa mencapai cita-cita kita!
Selalu berpikir.. I CAN DO THIS…!!!! Sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar